Lebih dari Sekadar Makanan: Kisah Manajer Dapur Menghubungkan Hati Siswa

Khallela Ahmad, manajer dapur sekolah, tersenyum saat berinteraksi dengan siswa di kantin yang ramai, menyajikan makanan seperti pizza dan chicken wings.

Siapa sangka, pekerjaan di dapur sekolah bisa jadi lebih dari sekadar urusan masak-memasak? Khallela Ahmad, seorang manajer dapur di Denver Public Schools, punya kisah menarik tentang bagaimana ia menggunakan perannya untuk membangun koneksi yang berarti dengan para siswa. Awalnya, Khallela hanya terbiasa memasak untuk keluarga kecilnya. Namun, ketika ia bergabung dengan layanan makanan sekolah, tantangan besar menanti: menyiapkan hidangan untuk ratusan, bahkan hingga 500 siswa setiap hari. Bayangkan saja, mengelola inventaris, menunjuk tugas staf, bahkan sesekali harus turun tangan langsung memasak saat ada staf yang absen, sungguh bukan pekerjaan mudah.

Dari sekadar juru masak yang gugup, Khallela kini menjadi manajer dapur yang cakap. Ia mengawasi segala hal, mulai dari pemesanan bahan makanan, penghitungan inventaris yang bisa memakan waktu berjam-jam setiap bulan, hingga memastikan semua data harian cocok. Tapi, di balik semua kesibukan administratif itu, ada satu hal yang paling ia nikmati: berinteraksi dengan siswa. Ia sering kali mengobrol, bercanda, dan mencoba memahami bagaimana hari mereka berjalan. Khallela percaya, terkadang yang dibutuhkan anak-anak hanyalah seseorang yang melihat dan peduli pada mereka.

Hari-hari tertentu, seperti 'pizza day' atau saat disajikan 'boneless chicken wings', adalah momen favorit para siswa. Di hari-hari itulah jumlah siswa yang makan siang meningkat drastis. Momen ini dimanfaatkan Khallela untuk berbicara dengan mereka, mendorong mereka mencoba makanan baru, dan memberikan dukungan moral. Ia ingat bagaimana siswa-siswanya merasa senang ketika ia kembali setelah absen, bahkan beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa mereka merindukannya. Ini adalah bukti nyata bahwa kehadirannya, bukan hanya makanannya, memberi dampak.

Khallela belajar bahwa banyak siswa yang hanya ingin tahu bahwa ada seseorang yang peduli. Ia menceritakan pengalamannya dengan seorang siswi yang sering datang kepadanya untuk mengobrol, mencari kenyamanan. Tanpa perlu tahu detail masalah di rumah, Khallela cukup menjadi pendengar dan pemberi semangat. Baginya, senyuman atau percakapan singkat bisa membuat perbedaan besar dalam hari seorang anak. Perannya sebagai manajer dapur bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang menumbuhkan rasa kebersamaan dan perhatian di lingkungan sekolah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org