Rumah TKP: Mahasiswa Kriminal Diajak Rasakan Dunia Investigasi
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang penyidik profesional, mengolah tempat kejadian perkara (TKP) yang sebenarnya? Nah, di Gwynedd Mercy University (GMercyU), sebuah kampus di timur laut Philadelphia, impian itu jadi kenyataan lho! Mereka punya inovasi keren bernama "Crime Scene House" atau Rumah TKP, sebuah rumah biasa yang disulap jadi area latihan super realistis buat para mahasiswa jurusan peradilan pidana.
Rumah dua lantai berwarna kuning pucat ini mungkin terlihat seperti rumah pinggiran kota pada umumnya. Ada dapur lengkap, kamar tidur berperabot, kamar mandi berfungsi, bahkan mobil terparkir di sampingnya. Tapi begitu masuk, para mahasiswa peradilan pidana harus memakai sepatu dan sarung tangan pelindung. Setiap gerak-gerik mereka dipantau ketat oleh profesor melalui kamera di ruang bawah tanah. Tujuan utamanya? Memecahkan kasus kejahatan menggunakan petunjuk-petunjuk yang tersebar di seluruh rumah!
Pengalaman Langsung di Rumah TKP
Patrick McGrain, Direktur program peradilan pidana GMercyU, menjelaskan bahwa ide Rumah TKP ini muncul karena mereka ingin memberikan lingkungan belajar yang benar-benar praktis. “Kami benar-benar ingin memberi semua mahasiswa lingkungan langsung di mana mereka bisa belajar, dari awal sampai akhir, bagaimana rasanya menjadi seorang penyelidik atau polisi,” katanya. Ini bukan sekadar teori di kelas, tapi simulasi nyata yang akan mereka hadapi di dunia kerja.
Setiap sudut Rumah TKP ini bisa jadi area investigasi. Peralatan dapur bisa punya sidik jari, tempat tidur bisa jadi lokasi korban diikat, atau wastafel kamar mandi bekas membersihkan darah. Bahkan mobil di luar pun disiapkan menyerupai kendaraan pengangkut narkoba. McGrain dan timnya membuat semuanya semirip mungkin dengan kondisi sebenarnya, lengkap dengan darah palsu, perabotan yang sesuai, bahkan Xbox bekas anaknya untuk kamar remaja.
Para instruktur, yang kebanyakan mantan polisi atau detektif, memantau dan merekam mahasiswa saat mereka bekerja di TKP. Rekaman ini kemudian diulas bersama di kelas, lengkap dengan masukan dari rekan-rekan dan profesional industri. Jerome Mathew, mahasiswa tahun ketiga, merasa sangat terbantu. “Ini membuat [saya] jauh lebih percaya diri, jauh lebih nyaman karena tahu apa yang harus diharapkan, baik itu di akademi maupun lebih jauh ke dalam karier saya,” ujarnya. Keren kan?
Mengapa Pembelajaran Praktis Itu Penting?
Pembelajaran berbasis pengalaman seperti ini bukan cuma tren, tapi kebutuhan. Andrew Potter dari University of Georgia bilang kalau perusahaan kini lebih mencari keterampilan daripada sekadar gelar. Mereka butuh lulusan yang siap kerja dan nggak perlu banyak pelatihan lagi. Jadi, kampus-kampus yang menawarkan pengalaman nyata begini akan lebih unggul dan membantu mahasiswa menjembatani kesenjangan keterampilan.
Bahkan di tengah kemajuan kecerdasan buatan (AI), pembelajaran langsung jadi makin relevan. AI memang bisa bantu membaca atau menulis, tapi nggak bisa menggantikan pengalaman langsung di TKP atau magang. Vivienne Felix dari Washington and Jefferson College menambahkan, ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan penting seperti berpikir kritis, kepemimpinan, dan membangun jaringan profesional.
Edwin Blanton dari University of Texas San Antonio juga menyoroti manfaatnya dalam mempertahankan mahasiswa. Ketika mahasiswa menemukan bidang yang mereka sukai dan merasa terhubung, kemungkinan besar mereka akan terus bertahan sampai lulus. Bahkan jika pengalaman itu "gagal", mahasiswa bisa tahu lebih awal apakah suatu bidang cocok atau tidak, yang jauh lebih baik daripada baru tahu setelah terjebak di pekerjaan yang nggak disukai.
Masa Depan Inovasi Pendidikan
GMercyU berhasil membuat Rumah TKP ini tanpa kesulitan anggaran berarti, lho. Mereka memanfaatkan bangunan yang sudah ada, bekas rumah Biarawati Sisters of Mercy yang kosong dua tahun. Ke depannya, McGrain berharap Rumah TKP ini bisa juga jadi sumber daya untuk mahasiswa minor forensik dan bahkan bisa digunakan untuk pelatihan penegak hukum setempat. Wah, inovasi ini benar-benar membuka jalan bagi generasi investigator masa depan!