Ancaman Data Pendidikan Tinggi Akibat Restrukturisasi Departemen
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana pentingnya data dalam dunia pendidikan? Nah, di Amerika Serikat, ada kekhawatiran besar tentang masa depan data pendidikan tinggi. Bayangkan jika Departemen Pendidikan, yang selama ini mengumpulkan banyak data penting, tiba-tiba dirombak atau bahkan ditutup. Pasti akan ada banyak sekali dampak yang perlu diperhatikan.
Saat ini, banyak pihak mulai memikirkan ulang bagaimana penelitian pendidikan federal bisa direformasi. Bahkan, ada diskusi untuk mereformasi Institute of Education Sciences (IES), badan riset dan statistik di bawah Departemen Pendidikan. Banyak saran masuk, tapi sayangnya belum bisa dibaca publik karena kendala pemerintahan.
Risiko Kualitas Data Pendidikan Tinggi
Ada kesepahaman luas bahwa statistik pendidikan federal itu penting sekali. Bahkan, beberapa kritikus Departemen Pendidikan pun ingin agar upaya pengumpulan datanya tetap ada, hanya saja mungkin dipindahkan ke lembaga lain. Misalnya, ada yang mengusulkan agar National Center for Education Statistics (NCES) dipindahkan ke Departemen Perdagangan, tempat Biro Sensus A.S. berada.
Namun, Diane Cheng, seorang wakil presiden kebijakan di Institute for Higher Education Policy, mengingatkan bahwa memindahkan NCES ini bisa mengancam kualitas dan kegunaan data pendidikan tinggi kita. Ia menekankan bahwa banyak pengumpulan data federal menggabungkan data dari berbagai sumber di dalam Departemen Pendidikan. Sistem ini sudah berjalan dengan baik karena semuanya ada dalam satu payung lembaga yang sama.
Coba lihat saja College Scorecard, sebuah situs yang membantu keluarga membandingkan perguruan tinggi berdasarkan biaya, utang pinjaman mahasiswa, tingkat kelulusan, hingga pendapatan setelah lulus. Ini bisa terjadi karena College Scorecard menggabungkan beberapa sumber data penting, termasuk Integrated Postsecondary Education Data System (IPEDS) yang dikelola NCES, dan National Student Loan Data System yang ada di Kantor Bantuan Mahasiswa Federal. Jika data-data ini dipisahkan di berbagai lembaga, kolaborasi semacam itu pasti akan jauh lebih sulit dan mungkin penuh birokrasi.
Sinyal Campur Aduk: Rekrutmen dan Hibah Baru
Meskipun ada wacana untuk menutup Departemen Pendidikan, di sisi lain, beberapa bagian justru sedang dibangun kembali. Misalnya, departemen ini membuka delapan lowongan pekerjaan baru untuk mengganti staf yang diberhentikan, khususnya yang mengawasi National Assessment of Educational Progress (NAEP). Ada juga empat lowongan untuk ahli statistik di Kantor Bantuan Mahasiswa Federal.
Tak hanya itu, Departemen Pendidikan juga diam-diam memberikan sembilan hibah penelitian dan pengembangan baru senilai total 4,5 juta dolar. Hibah ini bagian dari inisiatif baru bernama "From Seedlings to Scale Grants Program" (S2S) yang diluncurkan untuk menguji model inovasi ala DARPA dari Departemen Pertahanan di sektor pendidikan. Sebagian besar proyek baru ini fokus pada pembelajaran personalisasi berbasis AI. Ini adalah sinyal kecil bahwa Washington mungkin tidak sepenuhnya meninggalkan inovasi pendidikan, meskipun situasinya masih sangat kompleks dan tidak menentu.