Mahasiswa Internasional di AS Menurun: Dampak Kebijakan Trump
Hai teman-teman pembaca! Pernah dengar soal penurunan jumlah mahasiswa internasional yang mendaftar di universitas-universitas di Amerika Serikat? Nah, ini jadi perbincangan hangat lho, apalagi karena penurunannya cukup signifikan. Bayangkan saja, jumlah mahasiswa internasional baru di AS anjlok sekitar 17% di musim gugur ini dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini didapatkan dari survei yang dilakukan oleh Institute of International Education kepada lebih dari 800 perguruan tinggi.
Penurunan ini tentu saja bukan tanpa sebab. Banyak pihak menunjuk jari pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump. Kebijakan seperti penundaan proses visa, pembatasan perjalanan, dan bahkan tekanan kepada beberapa kampus untuk mengurangi penerimaan mahasiswa dari luar negeri, jadi faktor utamanya. Gara-gara ini, iklim di AS jadi terasa kurang ramah bagi mahasiswa internasional, seolah-olah ada sinyal "kamu tidak disambut di sini," kata Fanta Aw, CEO NAFSA, sebuah organisasi nirlaba untuk pendidikan dan pertukaran internasional.
Buat universitas di AS, terutama di California, kondisi ini bisa jadi masalah serius. Mahasiswa internasional ini punya peran penting banget, lho! Mereka tidak cuma menyumbang besar dari sisi pendapatan biaya kuliah (ingat, biaya kuliah mereka seringkali jauh lebih tinggi!), tapi juga krusial dalam fungsi penelitian, terutama di program pascasarjana bidang STEM. Kehadiran mereka juga membawa keberagaman dan kekayaan budaya ke lingkungan kampus yang tak ternilai harganya. Coba bayangkan, di beberapa kampus besar seperti USC, mahasiswa internasional bisa mencapai 26% dari total populasi mahasiswa!
Meski ada tekanan dari pemerintah dan penurunan jumlah pendaftaran, para ahli yakin universitas-universitas di California akan terus berupaya merekrut mahasiswa internasional. Kenapa? Karena seperti yang Profesor Julie Posselt dari USC katakan, "Menerima mahasiswa internasional bukanlah pilihan. Ini adalah bagian mutlak dari struktur yang membuat universitas hebat." Selain itu, mereka juga memberikan perspektif beragam dan "kekayaan budaya kampus" yang sangat dihargai.
Intinya, fenomena penurunan mahasiswa internasional ini adalah isu kompleks dengan dampak yang luas, baik bagi pelajar yang ingin menuntut ilmu di sana maupun bagi sistem pendidikan tinggi di Amerika Serikat sendiri. Semoga ada solusi terbaik agar kesempatan emas ini tetap terbuka lebar bagi talenta-talenta muda dari seluruh dunia!