Alasan di Balik Niat Putus Kuliah Mahasiswa California
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa beberapa temanmu di kampus seolah hilang ditelan bumi? Atau mungkin, kamu sendiri pernah merasa ingin berhenti kuliah? Fenomena ini bukan hal baru, lho. Sebuah studi dari College Futures Foundation dan Gallup mengungkapkan fakta mengejutkan: lebih dari sepertiga mahasiswa di California pernah mempertimbangkan untuk putus kuliah dalam enam bulan terakhir. Padahal, sekitar enam juta warga California di bawah usia 65 tahun sudah lebih dulu "istirahat" dari bangku kuliah alias drop out.
Yang menarik, motivasi utama mereka untuk kuliah, baik bagi yang masih terdaftar maupun yang sudah putus, adalah prospek pekerjaan yang lebih baik. Hebatnya lagi, sebagian besar mahasiswa yang masih kuliah (lebih dari 90%) dan bahkan mereka yang sedang berpikir untuk putus (80%) tetap optimistis akan lulus. Jadi, apa sebenarnya yang membuat mereka gamang?
Tim Jurnalisme Mahasiswa California dari EdSource mencoba mencari tahu jawabannya dengan bertanya langsung kepada para mahasiswa di tujuh perguruan tinggi di California. Ternyata, alasannya beragam, mulai dari tekanan batin hingga masalah finansial. Beberapa di antaranya merasa terbebani dengan jadwal kuliah yang padat, bahkan sampai stres karena harus bekerja sambil belajar. Ada juga yang merasa tertekan dari keluarga untuk segera mendapatkan penghasilan, atau bahkan merasa bahwa biaya kuliah terlalu mahal dan mempertimbangkan jalur sertifikasi profesi lain yang lebih cepat.
Misalnya, ada yang bilang, "Saya ingin istirahat, tapi harus terus jalan," atau "Kuliah ini seperti penipuan karena sangat mahal." Beberapa mahasiswa juga menghadapi masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau "imposter syndrome" yang membuat mereka meragukan kemampuan diri sendiri. Ada pula yang harus mengambil cuti semester berkali-kali karena tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditunda.
Namun, di sisi lain, tidak sedikit pula mahasiswa yang tetap teguh pada pendiriannya dan tidak pernah terpikir untuk putus kuliah. Mereka punya alasan kuat, seperti keinginan membanggakan orang tua (terutama bagi mahasiswa generasi pertama), kecintaan pada proses belajar, atau sekadar ingin memiliki banyak gelar. Ada pula yang sangat menikmati suasana kampus dan pertemanan baru, sehingga merasa betah dan tidak ingin cepat-cepat meninggalkan bangku kuliah.
Pengalaman kuliah memang bisa jadi tantangan besar, apalagi di universitas ternama. Rasa lelah mental itu wajar, dan terkadang membuat kita bertanya, "Apakah saya pantas ada di sini?" Tapi, pengalaman ini juga bisa membentuk pribadi yang lebih kuat. Jadi, meski banyak yang sempat ragu, mayoritas mahasiswa California tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Ini menunjukkan bahwa di balik segala kesulitan, ada semangat dan motivasi besar yang terus membara untuk meraih masa depan.