Penurunan Siswa Imigran: Program Pendatang Baru di Ujung Tanduk

Sekelompok siswa imigran dengan ekspresi khawatir di depan gedung sekolah yang tampak sepi, melambangkan penurunan pendaftaran dan ancaman terhadap program dukungan mereka.

Halo teman-teman! Pernah dengar soal siswa imigran baru di sekolah? Nah, belakangan ini ada kabar kurang menyenangkan dari berbagai sekolah di California, terutama di Distrik Sekolah Terpadu Oakland. Biasanya, di waktu seperti sekarang ini, sekolah-sekolah ramai menerima pendaftaran siswa imigran baru setiap hari, bahkan sampai harus buka kelas tambahan saking banyaknya. Tapi, tahun ini ceritanya beda banget, lho!

Menurut Nicole Knight, Direktur Eksekutif untuk Pencapaian Pembelajar Bahasa Inggris dan Multibahasa di Oakland Unified School District, pendaftaran siswa imigran baru ini "nyaris berhenti total". Beliau bilang, selama ini belum pernah melihat situasi seperti ini. Bukan cuma di Oakland, banyak distrik lain di California juga melaporkan penurunan tajam jumlah siswa imigran yang baru tiba. Ini memicu kekhawatiran besar, karena program-program khusus untuk pendatang baru (newcomer programs) bisa saja dikurangi. Kalau sampai terjadi, siswa imigran yang lain, yang mungkin terpaksa masuk kelas reguler tanpa dukungan memadai, bisa jadi kesulitan untuk berkembang di sekolah.

Lalu, kenapa ya jumlahnya bisa menurun drastis? Sepertinya ini ada hubungannya dengan perubahan kebijakan imigrasi federal yang makin ketat sejak awal tahun 2025. Kebijakan ini membuat jumlah penyeberangan perbatasan jadi jauh berkurang. Padahal, sebelumnya, jumlah siswa imigran baru (mereka yang kurang dari tiga tahun di AS) terus meningkat di seluruh negara bagian, bahkan mencapai rekor tertinggi 236.958 siswa pada tahun ajaran lalu. Angka ini setara dengan 1 dari setiap 25 siswa sekolah umum di California.

Sam Finn, Direktur California Newcomer Network, juga mengungkapkan kekhawatiran. Beliau bilang, para pemimpin program pendatang baru di seluruh negara bagian takut kalau penurunan pendaftaran ini bakal bikin mereka kehilangan banyak kemajuan yang sudah dibuat selama beberapa tahun terakhir. Padahal, kemajuan itu penting banget untuk mengembangkan kurikulum dan layanan yang lebih baik bagi para pendatang baru. Kalau program-program ini dipangkas, siswa imigran yang masih ada kemungkinan besar tidak akan mendapatkan pendidikan yang layak dan mudah diakses.

Di Oakland Unified, program untuk siswa imigran baru ini sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 2012 dan terus berkembang. Mereka bahkan menambah guru-guru khusus di jenjang SD, SMP, dan SMA untuk membantu siswa pendatang baru belajar bahasa Inggris dan mengejar ketertinggalan pelajaran. Ada juga pekerja sosial yang siap memberikan layanan kesehatan mental dan menghubungkan siswa dengan bantuan hukum, perumahan, serta sumber daya lainnya. Program ini bahkan sempat membantu menahan penurunan pendaftaran siswa secara keseluruhan di distrik tersebut.

Sayangnya, setelah bertahun-tahun diperluas, kini para pemimpin sekolah di Oakland terpaksa memikirkan untuk mengecilkannya. Ibu Knight menyebutkan, distrik mungkin harus memangkas beberapa staf dan menggabungkan program, bahkan mengurangi jumlah sekolah menengah yang menawarkan layanan dan kelas pendatang baru dari 17 menjadi enam. Kalau tidak digabungkan, siswa pendatang baru bisa jadi harus masuk kelas umum. "Beberapa memang bisa baik-baik saja dan berprestasi, tapi banyak juga yang kesulitan, frustrasi, bahkan mungkin putus sekolah," katanya.

Distrik lain seperti Elk Grove Unified School District juga mulai cemas. Lucy Bollinger, yang mengawasi Pusat Selamat Datang Pendatang Baru di sana, bilang kalau mereka belum melihat penurunan, tapi sudah mengantisipasi hal itu di masa depan. Banyak siswa imigran di Elk Grove berasal dari Afghanistan. Namun, setelah Departemen Luar Negeri AS menghentikan pemrosesan visa untuk warga negara Afghanistan baru-baru ini, mereka memperkirakan jumlah siswa baru dari negara tersebut akan menurun. Selain itu, Bollinger juga mencatat bahwa ketakutan akan penegakan imigrasi membuat banyak keluarga imigran menghindari acara sekolah dan bahkan mendaftarkan anak-anak mereka ke program online, atau mengaku hanya berbicara bahasa Inggris di survei bahasa rumah.

Intinya, penurunan siswa imigran ini bukan sekadar angka. Ini adalah tantangan besar yang mengancam kesejahteraan dan pendidikan ribuan anak-anak yang mencari kehidupan lebih baik. Penting bagi kita untuk terus mendukung program-program ini agar setiap siswa, tak peduli dari mana asalnya, bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan tumbuh.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org