Mengintegrasikan AI di Kampus: Panduan Praktis untuk Dosen dan Mahasiswa
Halo para pembaca setia! Minggu ini, kita akan ngobrol santai tapi serius tentang gimana sih AI itu ngerubah dunia pendidikan, khususnya di kampus. Bersama Gerry White, Dekan Teknologi Akademik dari ECPI University, kita bakal kupas tuntas pandangannya soal ini. Dari jurusan Sastra Inggris dan Musik, Gerry banting setir ke dunia teknologi dan kini jadi garda terdepan dalam mengintegrasikan AI di kampusnya.
Saat ini, ada dua kubu yang kelihatan banget di dunia pendidikan tinggi terkait AI. Ada kampus yang tegas melarang AI, bahkan balik lagi ke ujian tulis tangan atau lisan. Tapi di sisi lain, banyak juga yang justru semangat banget merangkul teknologi ini. Nah, Gerry ini termasuk yang kedua. Menurutnya, kita harus bisa ngajak mahasiswa pakai AI secara bertanggung jawab. Bukan buat jadi pemalas, tapi justru biar makin jago mikir kritis dan nulis yang oke.
Tentu saja, ada tantangan besar yang harus kita sadari. Gerry menyebutnya sebagai 'masalah roda pelatihan' (training wheels problem). Kalau kita terlalu bergantung sama AI, lama-lama kemampuan berpikir kritis dan inisiatif kita bisa tumpul. Ini yang ia anggap jadi ancaman terbesar dari teknologi baru ini: hilangnya 'agensi' atau kemampuan manusia untuk bertindak dan membuat keputusan sendiri.
Jadi, gimana dong biar kita tetep bisa 'pegang kendali' atas teknologi, bukan malah dikendalikan? Kuncinya adalah integrasi yang bijak. Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti. Mulailah dari ide dan tulisan asli kita sendiri, baru deh pakai AI buat bantu poles, cek, atau kasih ide tambahan. Intinya, kualitas pertanyaan yang kita ajukan ke AI itu jauh lebih penting daripada jawabannya, karena sekarang ini kita seolah 'tenggelam dalam lautan jawaban'.
Buat kamu yang penasaran, yuk coba deh mulai eksperimen dengan alat-alat AI kayak ChatGPT atau Gemini. Nggak cuma itu, Gerry juga ngasih bocoran soal masa depan teknologi: kacamata Augmented Reality (AR) yang terintegrasi AI! Bayangin, layar dan informasi bisa langsung muncul di depan mata kita, tanpa perlu lagi lihat HP atau laptop.
Singkatnya, baik kamu mahasiswa, dosen, atau siapa pun yang tertarik sama perkembangan AI, obrolan ini penting banget. Kita nggak cuma dapat tips praktis pakai AI, tapi juga diajak merenungkan pertanyaan filosofis tentang kemampuan manusia, kesehatan mental, dan masa depan belajar. Dengerin deh, biar kamu tahu gimana caranya tetap jadi bos buat teknologi, dan biar tahu kalau masa depan yang sering ada di novel fiksi ilmiah itu udah ada di depan mata kita!